Kerapu bebek (Chromileptes altivelis) ,
keluarga ikan sering ditemukan di terumbu karang dan sangat berharga
untuk kualitas dagingnya, menghadapi ancaman penting untuk kelangsungan
hidup mereka.
Sebagai
bagian dari Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) Species
Survival Commission, sebuah tim ilmuwan telah menghabiskan sepuluh tahun
terakhir menilai status dari 163 spesies kerapu di seluruh dunia.
Mereka
melaporkan bahwa 20 spesies (12%) berada pada risiko kepunahan jika
kecenderungan saat ini berlanjut overfishing, dan tambahan 22 spesies
(13%) yang Hampir Terancam Punah.
Fakta
Temuan ini dipublikasikan secara
online pada tanggal 28 April dalam jurnal Ikan dan Perikanan. “Ikan
adalah salah satu sumber daya terakhir hewan dipanen secara komersial
dari alam oleh manusia, dan kerapu adalah salah satu ikan yang paling
diinginkan,” kata Dr Luiz Rocha, Kurator dari ilmu pengetahuan tentang
ikan di California Academy of Sciences, dan salah satu penulis
kertas.”Sayangnya, persepsi yang salah tentang sumber daya laut yang tak
terbatas masih umum dalam masyarakat kita, dan dalam rangka
melestarikan kerapu dan sumber daya laut lainnya kita perlu membalikkan
mentalitas lama ini.”
Tim memperkirakan bahwa setidaknya 90.000.000 kerapu ditangkap pada
tahun 2009. Ini mewakili lebih dari 275.000 metrik ton ikan, meningkat
25% dari tahun 1999, dan 1600% lebih besar dari angka 1950.Laut Karibia,
Brasil pesisir, dan Asia Tenggara adalah rumah bagi sejumlah amat
tinggi dari 20 spesies kerapu Terancam. (Spesies A dianggap “Terancam”
jika Critically Endangered, Endangered, atau Rentan bawah kriteria
IUCN.)sumber: seputarikan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar